Program Studi Fisioterapi F.Kep Unhas berhasil melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat pada Rabu, (04/12) dengan tema “Bersama Fisioterapi Mencegah Peningkatan Prevalensi Jatuh pada Lansia” di Puskesmas Moncongloe Maros. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat, khususnya lansia, mengenai risiko jatuh serta langkah-langkah pencegahannya melalui pendekatan fisioterapi.
Diawali dengan sambutan dari Ketua Program Studi Fisioterapi, Andi Besse Ahsaniyah, S.Ft, Physio, yang menekankan pentingnya pencegahan risiko jatuh pada lansia untuk menjaga kualitas hidup mereka. Selanjutnya, acara resmi dibuka oleh Wakil Dekan 3 Fakultas Keperawatan, Dr. Takdir Tahir, S.Kep., Ns., M.Kep., yang menggarisbawahi dukungan fakultas terhadap inisiatif-inisiatif yang berdampak langsung pada kesehatan masyarakat.
Kegiatan ini mencakup beberapa sesi penting, seperti edukasi tentang pencegahan risiko jatuh pada lansia dengan pendekatan fisioterapi, pemeriksaan tekanan darah untuk mengidentifikasi risiko kesehatan kardiovaskular, serta pengukuran risiko jatuh menggunakan metode Timed Up and Go Test (TUGT). Melalui metode ini, para peserta dapat mengetahui tingkat risiko jatuh mereka dan menerima saran intervensi yang sesuai dari tim dosen fisioterapi yang pada kegiatan ini diketuai oleh Physio Melda.
Kepala dan staff Puskesmas Moncongloe Maros menyambut baik kegiatan ini dan memberikan apresiasinya terhadap kontribusi Program Studi Fisioterapi Fakultas Keperawatan Unhas. “Kegiatan ini sangat bermanfaat, terutama bagi lansia yang pada kenyataannya memang sering menghadapi berbagai risiko jatuh. Kami berharap kerja sama dengan pihak fisioterapi dapat terus berlanjut untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan aktif. Apalagi, selama ini layanan fisioterapi di puskesmas Maros masih sangat terbatas dan lebih banyak tersedia di tingkat rumah sakit,” ujar dr. Sry Wahyuni Warastuti, S.Ked selaku Kepala Puskesmas.
Lansia yang hadir dalam kegiatan ini tidak hanya mendapatkan edukasi, pemeriksaan kesehatan dan resiko jatuh, tetapi juga motivasi untuk menjaga kesehatan melalui pola hidup aktif. Program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk menurunkan angka prevalensi jatuh pada lansia di wilayah Maros, sekaligus menjadi inspirasi bagi pelaksanaan kegiatan serupa di masa mendatang.