Tim Pengabdian Masyakarat F.Kep Unhas diketuai oleh Sri Bintari Rahayu, S.Kep., Ns., M.Kep, dan beranggotakan Dr. Erfina, S.Kep., Ns., M.Kep, Dr. Suni Hariati, S.Kep., Ns., M.Kep serta Andriani, S.Kep., Ns., M.Kes, menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada (15/11) dengan tema “Skrining dan Deteksi Dini Gangguan Penglihatan Berbasis Pemberdayaan Unit Sekolah pada Siswa Sekolah Dasar” di SD Inpres Jongaya, Kelurahan Pabaeng-Baeng, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.
Kegiatan ini dilakukan dengan memberi edukasi dan simulasi kepada guru SD Inpres Jongaya oleh terkait cara mendeteksi kelainan penglihatan pada anak sekolah. Edukasi dan simulasi diberikan oleh Asrul Parawansyah, S.Kep., Ns., M.Kep. yang merupakan Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Perawat Mata Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan ini dihadiri oleh 30 guru SD Inpres Jongaya ikut dan 2 orang perawat perwakilan dari Puskesmas Jongaya.
Kegiatan diawali dengan pemberian materi kepada guru terkait kelainan penglihatan pada anak, urgensi melakukan deteksi dini, dan penanganan kelainan pada mata. Setelah pemberian materi selesai dilaksanakan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi yang disambut antusias dari perserta pengabdian masyarakat. Setelah sesi diskusi, kegiatan dilanjutkan dengan melakukan simulasi dengan mengajarkan guru cara memeriksa fungsi visual ketajaman mata pada siswa menggunakan Snellen chart.
Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Sumber Daya, & Alumni Fakultas Keperawatan Unhas, Dr. Erfina, S.Kep., Ns., M.Kep mengungkapkan bahwa “kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pendamping siswa dalam membantu mendeteksi adanya kelainan penglihatan yang terjadi pada siswa dalam mendukung perkembangan, fisik, emosional, dan pendidikan pada anak”
Sementara itu, Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat, Sri Bintari Rahayu, S.Kep., Ns., M.Kep menambahkan bahwa diharapkan dari kegiatan ini pengetahuan dan kemampuan guru UKS dan wali kelas dalam pengenalan dan deteksi dini kelainan penglihatan pada siswa dapat meningkat.
Kegiatan ini, diharapkan dapat menjadi agenda yang berkelanjutan sebagai bentuk kontribusi dalam mencegah peningkatan prevalensi kelainan penglihatan pada siswa sekolah dasar dengan melakukan kolaborasi antar akademisi, pemerintah kota, dan dinas pendidikan.