Tim Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Universitas Hasanuddin mengadakan pelatihan model jumantik PSN anak sekolah (juru pemantau jentik pemberantasan sarang nyamuk anak sekolah) bertempat di SD Palleko 2 Kabupaten Takalar. Kegiatan ini dilaksanan disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, kegiatan penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas Polongbangkeng Utara lebih dititikberatkan pada pendidikan kesehatan, sehingga dibentuk kader-kader jumantik dari tiap sekolah sehingga kedepannya dalam pelaksanaan pencegahan DBD di sekolah-sekolah dapat dilakukan oleh kader-kader jumantik yang telah dibentuk.
Kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu bentuk aktualisasi dosen PSIK Unhas yang terkait dengan salah satu poin tridharma perguruan tinggi, yakni pengabdian masyarakat. Kegiatan ini merupakan suatu upaya penanggulangan Demam Berdarah, dengan melibatkan 9 siswa (i) sebagai juru pemantau jentik dan juga guru penanggung jawab, yang berasal dari 3 SD yang berbeda yakni SD Malewang, SD Palleko 2 dan SD Pangembang di kabupaten takalar.
Kegiatan pertama yang dilakukan adalah, para siswa terlebih dahulu dibekali dengan pengetahuan-pengetahun terkait berkembang biaknya jentik, dan pencegahan jentik tersebut berkembang dan juga dilatih untuk memantau jentik yang ada di lingkungan rumah dan juga di sekolah. Untuk menunjang pelaksanaan memantau Jentik para siswa diberikan peralatan PSN kit dimana di dalam PSN kit tersebut terdapat alat-alat seperti tas, senter, saringan, kantong plastik bening, sticker PSN kit, materi pelatihan, format pengamatan jentik alat-alat ini nantinya yang akan digunakan para siswa untuk memantau jentik di rumah dan sekolah masing-masing.
Selanjutnya dalam pelaksanaan jumantik di minggu selanjutnya setelah diberi pembekalan terkait pemantauan jentik ini para siswa di masing-masing sekolah akan mencari tempat-tempat yang dianggap menjadi tempat berkembangnya jentik seperti wc, genangan air, barang-barang bekas yang dapat menampung air, tempat-tempat tersebut diberikan cahaya dengan disenter untuk melihat jentik-jentik tersebut lalu jika telah didapatkan jentik, jentik tersebut dimasukkan dalam plastik bening untuk melihat bagaimana jumlah dari jentik tersebut. Kegiatan ini terus dievaluasi tiap minggu selama 1 bulan terhitung sejak dimulai pada tanggal 8 September 2017. Agar dapat dilihat bagaimana perkembangan jentik tersebut dari tiap minggunya dan menjadi bahan evaluasi dari pihak sekolah.
Selain memberikan wawasan terkait DBD para siswa di 3 sekolah juga diberikan pengetahuan terkait pengelolaan barang bekas menjadi barang ekonomis kepada para siswa. Hal ini lebih dititikberatkan terhadap barang-barang bekas yang mudah menampung air, sehingga kegiatan ini juga termasuk dalam salah satu bentuk pencegahan DBD. Dalam kegiatan ini para siswa diberi pengetahuan terkait cara pembuatan pot hidroponik dan dompet barang dengan memanfaatkan botol bekas, para siswa dan juga pihak sekolah mendukung kegiatan ini hal ini dilihat dari kesiapan dari pihak sekolah mengumpulkan barang bekas untuk dijadikan barang-barang yang bernilai jual.
Diakhir pelaksanaan kami memberikan ke tiap sekolah struktur organisasi jumantik dan plan of action pelaksanaan jumantik hal ini dimaksudkan agar kegiatan jumantik ini setiap tahunnya dapat terus berlanjut dan terbentuk kader-kader baru selain itu melalui plan of action tersebut dapat dilaksanakan kegiatan-kegiatan jumantik agar pencegahan DBD dapat dilaksanakan dan hasilnya dapat diberikan oleh pihak puskesmas. Selain itu dibagikan juga kepada para guru dan siswa stiker dan juga leaflet terkait pencegahan DBD agar siswa dan juga guru dapat bertambah pengetahuannya terkait pencegahan demam berdarah tersebut
“Kami mendapat respon yang sangat positif tidak hanya dari pihak Puskesmas tetapi juga dari pihak sekolah dan para siswa Jumantik. Kami berharap program ini dapat terus belanjut dan bisa di iikuti oleh SD lainnya.” Ujar Nuurhidayat selaku Ketua Tim pelatihan ini